Dalambuku Quo Vadis Politik Luar Negeri Indonesia (2017) karya Yanyan Mochamad Yani serta Ian Montratama, dituliskan jika saat itu kabinet Sukiman menerapkan kebijakan politik luar negeri yang bersifat bebas aktif. Artinya, Indonesia tidak boleh berpihak pada salah satu blok saat perang dingin terjadi.
Membentukcabang-cabangnya di luar negeri. Memiliki visi dan strategi produksi barang yang bersifat global. yang merasa bahwa manfaat PMN di sisi ekonomi dan sosial bisa dimanfaatkan secara maksimal pun sering mengiyakan saja apa keinginan PMN, tanpa berpikir tentang masalah kedaulatan. Ekonomi Politik Internasional: Studi Pengenalan Soekarnopolitik Indonesia adalah politik bebas aktif dan non-blok. Namun, dalam kerangka perjuangan anti-imperialisme, Soekarno banyak merapat ke Uni-Sovyet. Unisovyet menjadi negara pertama yang mendukung proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dinamika hubungan ini terus berlanjut, Uni-Sovyet menganggap Indonesia sebagai sekutu yang bahwaapa yang dapat dijalankan di sebuah negara mungkin tidak dapat dijalankan di negara lain. Pemberi kerja menghadapi banyak perbedaan politik, sosial, hukum, dan kultural antar negara dan orang di luar negeri. Oleh karena itu, manajer harus dapat mengelola sumber daya manusia yang ada dengan tepat di mana sumber daya manusia itu berada.